Thursday, February 3, 2011
Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek adalah hari raya tradisional yang paling meriah dan ramai dirayakan rakyat Tiongkok, seperti halnya dengan Hari Natal di mata orang Barat. Berwisata di Tiongkok sekitar Tahun Baru Imlek adalah kesempatan terbaik untuk mengenal adat dan kebiasaan rakyat di Tiongkok. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak untuk berkunjung ke Pekan Kelenteng di Beijing , Festival Lampion di Nanjing dan Pasar Kembang di Guangzhou selama perayaan Tahun Baru Imlek. Mengunjungi Pekan Kelenteng adalah kebiasaan tradisional warga Beijing merayakan Tahun Baru Imlek. Pekan Kelenteng sudah bersejarah ratusan tahun di Beijing. Pekan Kelenteng pada masa awalnya adalah kegiatan masyarakat bersembahyang di kelenteng dan memuja dewa. Kemudian, Pekan Kelenteng lambat laun mengisi acaranya dengan bazar dan pertunjukan hiburan, dan dengan cepat menjadi kegiatan perayaan hari raya yang populer, sedang warna agamanya menjadi semakin luntur. Pekan Kelenteng di Beijing selama Tahun Baru Imlek berdandan dengan hiasan lampion dan pita warna warni. Dalam Pekan Kelenteng, kita dapat menyaksikan pertunjukan-pertunjukan rakyat seperti barongsai, tari naga, jangkungan dan lain-lain, dapat menikmati makanan khas Beijing, dan membeli berbagai benda kerajinan rakyat seperti layang-layang, guntingan kertas, orang-orangan dari tanah liat dan kincir angin. Pekan Kelenteng selalu penuh pengunjung dan suasana ramai dengan pertunjukan tari yangke yang riang gembira, tetabuhan canang dan genderang serta kincir angin warna warni di tangan pengunjung. Kesemua itu telah menambah suasana damai dan gembira pada kuil dan kelenteng, biara agama Tao dan taman-taman di Beijing. Tahun ini adalah tahun ajing menurut penanggalan Imlek di Tiongkok, maka acara-acara yang ada kaitannya dengan anjing seperti pameran anjing terkenal, pertunjukan melatih anjing dan lain-lain ditampilkan dalam Pekan Kelenteng tahun ini. Kegiatan yang kental berciri kerakyatan itu sudah tentu menarik minat banyak wisaawan asing. Seorang manajer biro perjalanan CITS Tiongkok Zhang Suo mengatakan,"Tamu kami yang berkunjung selama perayaan Tahun Baru Imlek kami atur untuk mengunjungi objek wisata dan acara kerakyatan yang berciri khas Beijing. Pekan Kelenteng adalah acara yang paling berciri khas Beijing pada Tahun Baru Imlek." Di Beijing, Pekan Kelenteng yang tradisional terpusat di tiga distrik kota yakni Kuil Baiyun dan Kelenteng Dongyue serta Ditan, tempat kaisar zaman kuno menyembahyangi bumi. Nah, kita sekarang lebih dulu mengunjungi Pekan Kelenteng di Kelenteng Dongyue. Pekan Kelenteng Dongyue tahun ini diberi nama yang menarik yakni Festival Budaya Rakyat Beijing. Kelenteng tersebut telah berbenah dan dihias menyerupai wajah kota Beijing lama seratusan tahun yang lalu dengan toko-toko dalam bentuk seperti zaman dulu, sehingga kita seolah kembali ke masa lalu. Di Pekan Kelenteng itu, wisatawan dapat membeli buku-buku tentang kaligrafi Tiongkok yang dicetak hanya di kelenteng itu. Di sana kita bisa mendengarkan pula musik kelenteng kuno dan menyaksikan pertunjukan akrobat rakyat Beijing..... Sudah tentu, selain Pekan Kelenteng Dongyue, pekan kelenteng di Taman Ditan dan Kuil Baiyun juga mempunyai ciri khas masing-masing dan patut dikunjungi. Penanggung jawab panitia penyelenggara pekan kelenteng Tahun Baru Imlek Beijing, Li Weihua mengatakan,"Banyak wisatawan dari sejumlah negara Eropa serta Amerika, Jepang, Korea Selatan serta Asia Tenggara gemar berkunjung ke Pekan Kelenteng untuk merasakan suasana ramai hari raya tradisional Tiongkok." Setelah mengunjungi Pekan Kelenteng di Beijing, marilah kita berkunjung ke kota Nanjing yang terletak di bagian hilir Sungai Yangzi, sungai terpanjang di Tiongkok untuk menyaksikan festival lampion di sana. Nanjing adalah ibukota 10 dinasti yang terkenal. Dengan perkataan lain, 10 dinasti yang terkenal dalam sejarah Tiongkok pernah menjadikan Nanjing sebagai ibukotanya. Sungai Qinhuai yang melintas di kota itu terkenal dengan pemandangan bangunan loteng dan paviliun di kedua tepi sungai itu. Kelenteng Fuzi yang dibangun menyusuri Sungai Qinhuai menjadi tempat penyelenggaraan festival lampion mulai dari tanggal 1 sampai 18 bulan satu penanggalan Imlek. Festival itu menjadi pekan kelenteng hari raya yang paling terkenal di daerah sebelah selatan Sungai Yangzi. Kelenteng Fuzi adalah Kelenteng Kong Hu Chu, tempat orang zaman kuno menyembahyangi Kong Hu Chu. Kelenteng Fuzi di Nanjing sudah bersejarah lebih 900 tahun. Setiap tahun pada masa perayaan Tahun Baru Imlek, kelenteng ini dan Sungai Qinhuai dikunjung ratusan ribu orang. Mengenai pekan kelenteng di sana, wartawan kami Yang Ming mengatakan,"Festival Lampion di Kelenteng Fuzi tahun ini dimeriahkan oleh 450.000 lampu hias, suatu rekor baru. Lampu-lampu hias itu sarat bermuatan budaya etnis dan kerakyatan, mengekspresikan suasana makmur sepanjang Sungai Qinhuai." Setelah mengunjungi Pekan Kelenteng di Beijing dan Festival Lampion di Nanjing, kita sekarang melanjutkan perjalanan ke Guangzhou untuk menyaksikan pasar kembang di sana. Guangzhou adalah kota kembang yang terkenal di Tiongkok. Iklim di sini sedang dan bunga bermekaran sepanjang tahun. Setiap Tahun Baru Imlek tiba, lazim bagi masyarakat setempat membeli tanaman bunga dalam pot atau bunga segar untuk menghias rumah dan kantor. Mereka beranggapan bahwa bunga yang indah dan penuh daya hidup akan membawa keberuntungan di tahun yang baru. Pasar kembang setiap tahun mengundang banyak tamu. Klimaks pasar kembang di Guangzhou adalah malam menjelang hari Tahun Baru Imlek. Setelah pesta malam Tahun Baru Imlek, banyak warga Guangzhou memilih untuk mengunjungi pasar kembang dan membeli bunga. Berbagai macam bunga dapat dibeli di pasar kembang seperti peoni, seruni, mawar, kaktus, narsisus dan pohon jeruk yang melambangkan rezeki. Bersamaan dengan itu, di pasar kembang juga dijual ikan emas koki dan berbagai macam barang untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Pasar kembang dihias dengan lampu warna warni, menambah kemeriahan suasana hari raya. Pasar kembang Kota Guangzhou sudah bersejarah lebih dari 200 tahun. Meski pasar kembang diselenggarakan setiap tahun, namun setiap kali selalu ada isi baru. Pejabat penyelenggara pasar kembang kota Guangzhou, Chen Sida mengatakan,"Pasar kembang tahun ini dipadukan dengan pariwisata dan menjadi salah satu acara kunjungan wisata di kota Guangzhou." |
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)